Cerita Horor: Arwah Korban Mutilasi

Cerita Horor Arwah Korban Mutilasi

Cerita Horor Arwah Korban Mutilasi ini adalah cerita singkat yang semoga bisa memberikan warna pada hari-hari anda. Cerita ini adalah kisah misteri nyata yang dialami oleh seorang pekerja kantoran dimana ia diganggu oleh sosok arwah gentayangan. Selamat membaca.

Suatu hari, aku terpaksa pulang malam dikarenakan lembur di kantor. Tak biasanya memang aku pulang jam segini. Jarum jam di dinding tepat menunjukkan pukul 12. Udara terasa begitu dingin dan menusuk tulang, meskipun aku sudah memakai jaket tebal. Ingin rasanya aku segera sampai di rumah dan merebahkan badan.

Jalanan tampak begitu sepi. Aku memutuskan untuk lewat jembatan tua yang jadi pemisah antara desaku dan desa sebelah. Banyak cerita horror yang beredar mengenai arwah gentayangan korban mutilasi di jembatan tua itu.

Kabarnya, ada seorang gadis yang dibunuh lalu dimutilasi di jembatan itu dan beberapa anggota tubuhnya hingga kini belum ditemukan. Konon arwahnya gentayangan meminta siapa pun yang lewat di jembatan tua itu untuk membantunya mencari anggota tubuh yang hilang.

Aku tak peduli dengan cerita horror itu. Hanya lewat jembatan tua itulah jalur tercepat untuk bisa segera sampai di rumah. Kupercepat laju motorku melewati jembatan tua itu. Akan tetapi, motorku mendadak berhenti dan tak bisa dinyalakan lagi.

Kurasakan ada angin yang berhembus menyentuh telinga kananku. Kutolehkan kepalaku ke kanan. Seperti ada yang tengah menatap ke arahku. Bulu kuduk pun berdiri. Kudorong motorku maju. Namun baru satu meter berjalan, motorku terasa begitu berat seakan ada yang menariknya dari belakang.

"Mungkinkah ini ulah arwah gentayangan korban mutilasi itu?" kataku dalam hati.

"Mas..." terdengar suara memanggilku dari belakang.

Glek..! Aku tak berani menoleh. Haruskah aku tinggalkan saja motorku, lalu berlari sekencang-kencangnya? Mendadak kakiku pun terasa kaku dan tak bisa digerakkan.

"Mas..." suara itu terdengar lagi.

"I..i..iya... kamu siapa? To..to..tolong jangan gang..ganggu saya," jawabku terbata-bata.

"Tolong saya Mas! Bantu saya cari kaki, tangan kanan, sama telinga kiri saya!" pinta suara yang ada di belakangku.

Kuberanikan diri untuk menoleh ke belakang. Dan...

Aaaarrgghhhh...!! Segera kubalikkan badanku dan berlari sekencang-kencangnya. Arwah gentayangan korban mutilasi itu sangat mengerikan. Tubuhnya berlumuran darah, kedua kakinya hilang, tangan kanannya putus, dan telinga kirinya tak ada. Bola matanya pun hampir keluar.

Aku tak sanggup melihatnya. Kutinggalkan motorku begitu saja dan segera berlari menyelamatkan diriku dari arwah gentayangan korban mutilasi itu.


Demikian kisah horor pendek yang bisa membuat bulu kuduk siapa saja yang membacanya merinding. Kehadiran sosok gentayangan tersebut memang akibat masih adanya hajat duniawi yang belum terlaksana. Atau akibat dari perbuatan manusia yang tega menghabisi sesamanya.