Pengalaman Gaib Manusia Tertua di Indonesia

Pengalaman Gaib Manusia Tertua di Indonesia

Bagaimana rasanya menjadi manusia dengan umur lebih dari satu abad? Tentu banyak sensasi dan pengalaman yang sudah dirasakan selama hidupnya. Termasuk pengalaman seseorang dengan alam gaib. Berikut ini secuil pengalaman gaib dari seorang manusia yang disebut-sebut adalah paling tua umurnya di Indonesia, bahkan mungkin paling tua di dunia.

Menurut catatan buku Guinness Book of Records, manusia tertua di dunia saat ini berusia 127 tahun asal Cina. Namun di wilayah Sragen, tepatnya di Dukuh Segeran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah, ada seseorang yang dianggap kakek paling tua oleh semua warga desanya. Bahkan umur kakek itu lebih dari 100-an tahun. Dan bisa jadi dialah orang tertua di dunia saat ini. Namanya yaitu Saparman Sodimejo. Orang-orang desa setempat biasa memanggilnya dengan sebutan Mbah Gotho.

Namun sayangnya Mbah Gotho tak ingat dengan pasti tanggal berapa ia lahir. Meskipun demikian dari penuturannya paling tidak ia diperkirakan telah berumur sekitar 140-an tahun. Beberapa penuturannya itu antara lain tentang bagaimana ia di masa remaja sempat menyaksikan pembangunan pabrik gula di kotanya, juga pengalamannya saat masa penjajahan Belanda, Jepang, hingga perang kemerdekaan.

"Saat pabrik gula di Gondang, Sragen dibangun saya sering main ke sana untuk melihat mesin-mesin penggilingan yang datang," cerita Mbah Gotho, mengenang dirinya di masa lalu. -

Menurut cerita kakek yang masih bisa berbicara lancar dengan lawan komunikasinya ini, saat itu ia sudah remaja berusia belasan. Remaja seumur dirinya memang biasa keluyuran bersama teman-temannya untuk melihat-lihat pembangunan gedung-gedung baru dari pemerintahan kolonial Belanda.

Bahkan ia juga mengetahui bahwa pabrik itu dulunya juga bernama pabrik Sido Wurung, artinya jadi namun tidak jadi. Maksudnya pabrik itu mulanya memang menempati lahan di sebelah barat jalan utama. Namun Karena tidak jadi sehingga dipindah ke jahan sebelah timur jalan besar Gondang. Sementara dari data resmi, pembangunan pabrik gula di wilayah desa Kedung Banteng, kecamatan Gondang, Sragen baru dimulai sekitar tahun 1880.

"Saya bahkan sering dimarahi oleh mandor pembangunan pabrik gara-gara sering nyelonong masuk kompleks pembangunan pabrik tanpa ijin," kenang kakek yang masih sangat kuat daya ingatannya ini.

Nah dari penuturan pertamanya itu jelas terlihat, bahwa paling tidak jika diukur dari umur pabrik gula itu saja secara resmi sudah sekitar 133 tahun umur pabrik itu sekarang. Jika saat pembangunan pabrik saja ia sudah remaja, maka sekarang ini umur mbah Gotho diperkirakan 140-an lebih. Pabrik gula itu sendiri kini sudah tutup.

Sejak tahun 1950-an pabrik gula itu dinyatakan tutup oleh pihak pemerintah dan keluarga keraton di Solo sebagai pemegang saham terbesarnya. Meskipun demikian sisa-sisa dari pabrik gula Gondang itu masih terlihat hingga sekarang. Paling tidak dua bangunan utama yang dipakai sebagai rumah biasa dan terlihat sangat tua masih bertahan di halaman kompleks pabrik. Dulu kedua rumah itu dipakai sebagai kantor pabrik. Sekarang menjadi rumah milik warga biasa.

Pembangunan pabrik gula Gondang Sragen

Nah, dari keseluruhan cerita dan penuturannya itu bisa disimpulkan bahwa kakek itu sudah pasti berumur lebih dari 130 tahun. Jadi perkiraan umur 140 tahun juga masuk akal. Hal ini juga dikuatkan dari data dari pihak kantor kelurahan setempat.

Menurut data sensus penduduk terakhir dialah manusia yang mampu bertahan hidup hingga umur 140 tahun. Sedangkan menurut data dari KK (kartu keluarga) terakhir yang sedang dalam proses revisi tertulis kelahirannya pada tanggal 31 Desember 1870.

Sementara menurut cerita salah seorang cucunya yaitu Suryanto (41), kakeknya itu juga sempat menikah sebanyak empat kali dalam hidupnya. Namun sayang hingga sekarang saudara atau famili yang masih berhubungan dekat dengannya hanyalah dari keturunan istrinya yang terakhir saja. Seandainya saja semua masih berhubungan tentu akan terkumpul ratusan anggota keluarga besar yang terdiri dari suami, empat istri, Serta cucu-cucu dan cicit.

"Meskipun sudah tua, Mbah Gotho masih normal melakukan aktivitas sehari-harinya di rumah seperti kebanyakan manusia sehat lainnya meskipun jalannya sudah membungkuk," tutur Suryanto lagi.

Memang di rumahnya mbah Gotho hidup sendirian. Namun ia masih bisa melakukan semua aktivitas harian seorang diri. Mulai membersihkan diri hingga membersihkan rumah. Jadi aktivitas mandi, ke wc, berpakaian, semuanya bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan pihak lain. Bahkan mulai menyapu halaman depan, ruangan dalam hingga pekarangan belakang rumah juga bisa dikerjakan sendiri.

Mbah Gotho Meninggal

Menurut cerita Mbah Gotho sendiri yang didukung oleh Suryanto, dulunya kakek berumur panjang ini menekuni profesi sebagai pencari ikan. Ia biasa mencari ikan di sepanjang alur sungai Bengawan Solo yang tak jauh dari rumahnya. Ikan yang didapat antara lain Bader, Jambal, Lele, serta ikan Gabus. Ikan-ikan hasil tangkapannya biasanya dijual ke pasar atau akan dibeli oleh pedagang ikan langganan yang langsung datang ke rumahnya.

Uniknya, saat mencari ikan itu ia tak pernah sekalipun menggunakan alat seperti pancing, jaring, atau perahu khusus. Jadi ia langsung menangkap ikan dengan kedua tangannya. Caranya dengan langsung menyelam menuju kerumunan ikan di dasar sungai, selanjutnya dengan tangan kosong langsung menangkapi satu per satu ikan tersebut.

"Makanya saya selalu tahu dan hafal, daerah mana saja bagian sungai yang ikannya banyak atau sedang berkerumun," cerita Mbah Gotho lagi dengan semangat.

Bagian-bagian sungai yang biasa terdapat ikan banyak hingga mudah ditangkap dengan tangan telanjang adalah bagian Kedung serta Tempuran. Kedung adalah bagian sungai yang dalam dan biasanya diapit oleh tebing tinggi di sisi kanan kiri sungai. Sedangkan tempuran adalah pertemuan dua aliran sungai baik kecil atau besar yang menyatu di sungai Bengawan Solo.

Khusus mengenai pekerjaannya mencari ikan ini, Mbah Gotho punya pengalaman khusus. Bahkan boleh dibilang pengalaman gaib yang sangat menarik yakni pernah dikira mati oleh temannya gara-gara saat menyelam di Kedung, tiba-tiba kedua tebing di sisi kedung runtuh semua secara mendadak. Air sungai semuanya tertutup oleh bongkahan batu-batu besar tebing. Hampir selama dua jam penuh Mbah Gotho tak pernah muncul lagi. Maka wajar jika temannya mengira ia telah tenggelam di dasar kedung dan mati di sana.

"Ajaibnya saya tiba-tiba muncul lagi ke permukaan dengan kondisi segar bugar," tutur kakek yang juga masih setia melakukan aktivitas merokok tembakau lintingan sendiri ini. Namun selama tenggelam dan dikira tewas itu, ia punya pengalaman gaib. Saat itu ia seperti didatangi beberapa orang yang berpakaian seperti bangsawan keraton kala itu. Orang-orang yang mendatanginya itu seperti mengajaknya dalam sebuah pesta yang penuh dengan makanan dan minuman. Dalam pesta itu ia sempat mabuk akibat banyak minum.

Bahkan masih teringat dalam benaknya, Saat mabuk ia didatangi wanita-wanita cantik dan dikeroyok dalam permainan seks yang hebat. la seorang diri melawan puluhan wanita yang tampilannya seperti putri bidadari. Sehingga saat menggilir masing-masing putri itu, ia merasa lemas. Namun ada satu hal yang ia ingat saat selesai bercinta tersebut. la diberitahu bahwa umurnya memang akan semakin panjang saat ia sudah bersetubuh dengan banyak putri tadi. Putri-putri tadi memang roh-roh gaib yang mengandung tuah panjang umur bagi mereka yang mau bercinta dengannya.

"Eh setelah sadar dari mabuk, tahu-tahu saya sudah terbaring di bibir sungai dekat kedung dan dikerumuni banyak warga desa," paparnya mengenang.

Sungai Kedung Sragen tempat mbah Gotho tenggelam
(Kedung sungai tempat mbah Gotho tenggelam dan punya pengalaman gaib)

Kini meskipun semua gigi Mbah Gotho sudah habis, namun pola makannya juga masih seperti orang normal. Makan nasi tiga kali sehari. Dan hebatnya, makanan keras atau biji-bijian lain juga bisa dikunyahnya dengan baik meskipun agak lama. Jadi ia mengunyah hanya dengan pangkal gigi atau akar gigi yang masih tersisa. Dan yang bikin tercengang, ia juga tidak anti dengan minuman es atau air es. Semua minuman yang dikasih es batu ia teguk dengan segarnya tanpa ada rasa atau perasaan was-was sedikitpun.

Lalu bagaimana ia bisa selalu tampil bugar dan jarang terkena penyakit?

"Saya hanya nggondeti (pasrah) dengan Gusti Allah saja kok, hingga bertindak apapun dengan rasa ikhlas, hingga tak sadar malah diberi umur sangat panjang yang saya sendiri juga kadang kala sering merasa bosan," tuturnya.

Selain rasa pasrah dan ikhlas, kakek yang semasa mudanya sering beribadah ke masjid ini, sekarang justru aktif dalam aktivitas kebaktian komunitas gereja. Karena jarak gereja agak jauh, maka komunitas gerejanya-lah yang mendatangi rumahnya untuk mengadakan kebaktian atau acara berdoa ala umat kristiani tersebut.

Yang unik adalah semua keluarganya terutama cucu-cucunya telah sejak lama menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan kematian si kakek. Atau jika sewaktu-waktu kematian si kakek terjadi, keluarga ingin agar nantinya semuanya berjalan lancar jika si kakek benar-benar meninggal dunia.

"Sejak tahun 1997 lalu saya sudah menyiapkan semua hal yang berhubungan dengan upacara kematian kakek jika sewaktu-waktu ia di-pundhut (dipanggil) oleh Tuhan," ucap Suryanto menambahkan.

Jadi mulai lokasi kubur, kijing atau batu nisan, biaya pemakaman, peti mati, upacara, dan lan-lainnya sudah ia persiapkan sejak awal. Namun takdir memang berkata lain. Semakin matang persiapan kematian, maka semakin panjang pula umur hidup si kakek.

Yang unik adalah pengakuan si Mbah Gotho sendiri. Setelah keluarga dekatnya menyiapkan takdir kematiannya kelak, justru mbah Gotho sering bermimpi didatangi putri-putri cantik lagi. Putri-putri itu persis sama dengan pengalaman gaibnya saat ia tenggelam di dasar sungai beberapa waktu silam. Dan hebatnya lagi, saat didatangi kembali lewat mimpi, Mbah Gotho selalu diajak begituan (bercinta) oleh mereka.

"Padahal saya sudah tidak melakukan kumpul kebo lagi dengan wanita-wanita lain, apalagi putri-putri cantik," jelas Mbah Gotho lagi.

la mengakui saat bermimpi, ia seperti merasakan masih muda lagi. Sehingga mampu bercinta sebagaimana layaknya kaum muda. Namun begitu bangun tidur, ia sadar telah lemas dan merasa tulang-tulangnya seperti lepas semua. Dan keesokan harinya barulah tubuhnya bugar dan kembali beraktifitas normal.

Cerita pengalaman gaib mbah Gotho begitu banyak tersebar, sehingga banyak orang yang menganggapnya sangat sakti. Bahkan banyak wanita-wanita setengah baya rela disetubuhi oleh mbah Gotho agar menjadi awet muda atau panjang umur seperti Mbah Gotho. Namun karena Mbah Gotho merasa sudah tua, ia selalu menolak dengan alasan sudah tidak kuat dan malu untuk melakukannya. Wanita-wanita yang datang kepadanya, hanya cukup puas merangkul dan berfoto dengan kakek tertua di dunia ini.

Kini mbah Gotho memang telah tiada. Sodimejo alias Mbah Gotho yang disebut-sebut manusia tertua di dunia tutup usia di umur 146 tahun. Beliau meninggal di rumahnya pada hari Minggu, 30 April 2017, sekitar pukul 17.45 WIB. Selamat jalan, mbah Gotho.