Jenis-jenis Sengkolo dalam Budaya Jawa

Jenis-jenis Sengkolo dalam Budaya Jawa

Jenis-jenis Sengkolo dalam Budaya Jawa - Banyak sekali jenis sengkolo yang bisa menjadi penyebab kesulitan hidup seseorang dari sulit jodoh sampai sulit mendapat keturunan. Penyebabnya pun bermacam-macam. Sedikitnya ada 26 jenis sengkolo. Ada yang karena perbuatannya sendiri, namun ada juga merupakan keturunan. Istilahnya dosa warisan.

Seperti apa sengkolo yang timbul akibat perbuatan sendiri? Sengkolo Growong adalah sengkolo yang timbul karena menggugurkan kandungan. Sengkolo jenis ini termasuk yang paling berat karena menutup pintu rejeki dan kebahagiaan. Seseorang yang terkena sengkolo Growong harus diruwat hingga tiga kali sebelum terbebas dari kesialan.

Selain dilarang agama, menggugurkan kandungan sama saja dengan membunuh manusia yang tidak berdosa. Jika itu dilakukan, dirinya akan terkena sengkolo Growong yang hanya bisa dibuang melalui ruwat khusus sebanyak tiga kali.

Mengapa harus tiga kali? Ritual buang sengkolo yang pertama hanya bisa membersihkan bagian luar. Setelah metakukan ruwat pertama, dia baru terbebas dari selubung kerejekian yang menutupi dirinya. Ritual kedua untuk menghubungkan kembaii jalinan batiniah antara dirinya dengan jabang bayi yang dibuangnya. Sedangkan ritual ketiga untuk membersihkan atau membuang sengkolo ikutan yang terjadi akibat perbuatannya itu.

Sengkolo lain yang ditimbulkan akibat perbuatannya sendiri adalah sengkolo Cleret Timbal. Sengkolo jenis ini timbul akibat sering memaki orang dan menghina orang lain. Sebab orang yang dihina biasanya akan marah. Jika pun tidak dikeluarkan (balas menghina), maka dia akan menyimpannya dalam hati dan selalu mengingatkan dalam doa.

Ingat doa orang yang teraniaya, yang terhina, sangat mungkin diijabah oleh Allah SWT. Jika itu terjadi, maka orang yang telah menghinanya akan mendapat balasan yang sangat pedih. Untuk membuangnya, selain harus memohon ampun pada Allah SWT, juga harus melakukan ruwat agar sengkolo yang sempat menempel dalam dirinya hanyut saat dilarung.

Sengkolo yang umum adalah adalah Khantong Lawe. Orang yang mengidap sengkolo jenis ini biasanya susah menabung. Berapa pun uang yang dimiliki, dalam sekejap akan habis. Mungkin dia tidak boros. Tapi kebutuhan selalu ada. Misalnya, tiba-tiba sakit, orang tua atau anaknya kena masalah dan hal-hal lain yang membuat dia harus mengeluarkan uang di luar kebutuhan rutin.

Dalam diri manusia bisa saja terdapat dua tiga sengkolo sekaligus. Cara meruwatnya pun tidak sama. Misalnya ruwat sengkolo Growong dengan ruwat Kanthong Lawe.

Ibarat sakit, kita harus minum obat yang tepat. Obat sakit kepala tentu tidak cocok untuk menyembuhkan asma atau penyakit lambung. Demikian juga ruwatan. Harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Kita dituntut untuk jangan mudah percaya pada seseorang yang memvonis kita terkena sengkolo.

Sebab seperti halnya penyakit hanya dokter yang bisa mendeteksinya, maka untuk bisa mengetahui apakah kita terkena sengkolo atau tidak haruslah konsultasi dengan ahlinya.

Baca juga: Manfaat Buka Aura Menurut Islam

Selain tiga sengkolo yang sudah dibahas di atas, masih banyak jenis sengkoio lainnya. Sedikitnya ada 26 jenis sengkolo yang kita kenal. Sebagian nama-nama sengkolo itu diambil dari sejarah pewayangan Jawa seperti dalam cerita asal usul dari ruwatan. Berikut dibawah ini akan dijelaskan 26 jenis sengkolo dalam ruwatan :

Kebo Kemale
Jenis Sengkolo yang pertama adalah Sengkolo Kemale. Orang yang memiliki jenis sengkolo ini dalam hidupnya akan selalu sulit dalam mencari pasangan hidup atau jodoh. Biarpun dapat pasti akan selalu kandas di tengah jalan.

Bahu Laweyan
Orang yang memiliki sengkolo ini maka Pasangan hidupnya akan menemui celaka setelah menjadi suami atau istrinya. Jadi dampak dari sengkolo ini akan diterima pasangannya.

Growong
Sengkolo yang timbul akibat menggugurkan kandungan ini membawa dampak sangat luar biasa. Sebab siapapun yang terkena sengkolo Growong dipastikan akan susah hidupnya karena jalan rejekinya tertutup.

Jomplong
Orang yang terkena sengkolo ini dalam hidupnya akan selalu ditimpa sakit atau masalah kesehatan dalam hidupnya yang tak kunjung sembuh.

Cluwak Bodhes
Orang yang terkena sengkolo ini dalam kehidupannya dengan pasangannya akan selalu bentrok dan bertengkar terus. Mereka tidak akan pernah akur sampai sengkolo ini dibuang.

Sambit Kebul
Orang yang terkena sengkolo ini akan selalu tertimpa musibah dalam usaha dan bisnisnya. Dia akan selalu putus di tengah jalan dan bahkan bangkrut berkali-kali walau terus berusaha membangun usaha baru.

Cekal Kendir
Pada sengkolo ini akan berdampak berupa kariernya selalu macet, jabatan tidak pernah naik, meskipun sudah lama mengabdi dalam pekerjaannya.

Gotro Patri
Orang yang terkena sengkolo ini di dalam hidupnya akan selalu sulit dalam memperoleh kelancaran rezeki, meskipun dia sudah bekerja keras tetap tidak akan kelihatan hasilnya.

Khantong Lawe
Orang yang terkena sengkolo ini tidak akan pernah bisa menyimpan uang. Sehingga uang hasil jerih payahnya tidak terlihat. Orang dengan sengkolo ini cenderung senang berfoya-foya dan terkadang memiliki banyak hutang.

Gandring Bumi
Sengkolo ini diakibatkan karena rumah yang ditempati tidak cocok sehingga mengakibatkan usaha dirumahnya selalu gagal. Jadi jalan keluarnya adalah pindah rumah atau melakukan ruwatan rumah tersebut.

Ruwing
Sengkolo satu ini diakibatkan karena mendapat karma dari orang tuanya. Sehingga dalam hidupnya dia selalu mendapat sial yang terus menerus sebelum dimaafkan oleh orang tuanya.

Rerewo Bedes
Pada jenis sengkala ini diakibatkan oleh hasil dari ingkar janji yang pernah diucapkan. Jadi kesialannya diakibatkan dari janji yang tidak ditepati, bisa dibilang semacam karma karena ingkar janji.

Bandor Sari
Ini adalah sengkolo yang dalam hidupnya selalu kurang beruntung karena kutukan dari sang ibunda yang telah didurhakainya.

Jeblak
Sengkolo yang diakibatkan kutukan dari ayah, sehingga hidupnya akan selalu menemui kegagalan terus dalam segala hal.

Cluring
Sengkolo yang dapat membuat orang selalu gagal dalam usaha dan selalu dibarengi sakit-sakitan sehingga dalam hidupnya selalu kurang beruntung.

Sri Ganting
Sengkolo pada orang yang sering mengalami penolakan dalam hal cinta. Sehingga mengakibatkan dirinya terlambat atau membutuhkan waktu lebih untuk dapat menikah.

Blunuk Glantar
Sengkolo ini mengakibatkan hidup seseorang merana dan menderita karena cinta yang tidak pernah kesampaian.

Blorong
Sengkolo ini mengakibatkan orang mendapat pekerjaan yang tidak berkah. Hal ini dikarenakan tidak sesuai hati tapi tetap dijalani atau terpaksa.

Gombak Gimbil
Orang yang terkena sengkolo ini tidak pernah beruntung sama sekali karena penampilan dalam hidupnya sehari-hari. Jadi orang yang memiliki sengkolo ini selalu terlihat biasa saja walau berusaha berpenampilan menarik. Hal ini karena aura inner beauty dalam dirinya telah meredup.

Ganas Pati
Sengkolo ini menyebabkan orang selalu mendapati kesialan dalam hidup seperti selalu mendapat kecelakaan.

Borong Cokro
Sengkolo ini mengakibatkan orang selalu mendapati kesialan karena mengingkari nazar yang pernah diucapkannya.

Cleret Timbal
Kesialan yang diakibatkan dari perbuatannya sendiri. Semisal sering mencaci orang, memaki orang dan menghina orang lain. Sehingga suatu saat dia mendaptkan balasan atas apa yang telah dia perbuat sebelumnya.

Gendrung Bedes
Sengkolo yang dihasilkan dari perbuatan maksiat terlarang, seperti anak dengan ayah atau ibunya.

Blangkong Suji
Sengkolo ini mengakibatkan hidupnya tidak akan tenang karena pernah membunuh seseorang.

Dewi Sri
Sengkolo ini mengakibatkan kesulitan dalam memperoleh sandang pangan karena dalam hidupnya selalu membuang atau menyianyiakan makanan yang telah didapatkannya.

Birowo
Sengkolo yang terakhir ini menjelaskan orang yang selalu sial dalam hidupnya. Hal itu dikarenakan kutukan atau sabda dari orang sakti, tokoh agama seperti wali, kyai dan sejenisnya.

Baca juga: Cara Membuat Jimat Tolak Bala

Kita harus percaya apa yang terjadi dan kita alami sepenuhnya kehendak Tuhan. Bisa saja berbagai kendala dan musibah itu sebagai ujian- bagian dari proses, agar diri kita bisa naik kelas, menjadi manusia yang sabar dan mawas diri. Bisa juga sebagai peringatan agar kita segera memperbaiki diri karena selama ini tingkah laku maupun tutur kata kita telah menyakitkan bahkan merugikan orang lain.

Namun tidak ada salahnya juga andai kita memaknai berbagai musibah dan kendala yang ada sebagai bagian untuk intropeksi diri. Melihat ke dalam diri kita karena barangkali ada aura negatif atau sengkolo dalam diri kita.

Sengkolo bukan hanya melulu datang dari perbuatan kita, namun bisa juga akibat perbuatan orang tua kita. Misalnya karena dulu orang tua kita melakukan perbuatan yang tercela dan dosanya ikut terbawa dalam diri kita. Atau bisa juga kerana sumpah serapah orang lain yang marah karena tingkah laku orang tua kita.