Kumpulan Doa Ketika Mendengar Petir yang Shahih

Doa Ketika Mendengar Petir yang Shahih

Sebelum hujan turun atau saat hujan lebat pasti akan terdengar suara petir yang menggelegar. Umat Islam meyakini petir bukan sekadar peristiwa alam semata. Oleh karena itu sekarang kami akan bagikan doa-doa mendengar petir yang shahih.

Hujan deras terkadang disertai angin kencang, petir, kilat, guntur, dan halilintar. Suasana tersebut bisa membuat takut semua orang. Apalagi jika suara petir menggelagar dan angin kencang terjadi dalam waktu yang lama.

Sebenarnya, petir atau guruh diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Alquran, yaitu surat ke-13, ar-Ra'du. Setidaknya ada tiga istilah dalam Alquran yang merujuk pada makna petir, yaitu ar-ra'du, ash-showa'iq, dan al-barq.

Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi bersabda, "Ar-Ra'du (petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah."

Dr Muhammad Luqman As Salafi dalam Rasy Al-Barad Syarh al-Adab al-Mufrod menjelaskan bahwa ar-ra'du bermakna suara petir. Sementara ash-shawa'iq dan al-barq berarti cahaya kilat yang muncul sebelum suara petir.

Kumpulan Doa-doa Ketika Mendengar Petir


Ketika petir menyambar bumi, sebagian orang yang kaget tak jarang melontarkan kata-kata kotor, makian, dan sumpah serapah. Padahal akan lebih baik untuk membaca istighfar dan doa ketika petir menggelegar.

Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa ini yang bisa juga diajarkan sebagai doa mendengar petir anak TK karena cukup singkat:

سُبْحَانَ مَنْ سَبَّحَتْ لَهُ
subhanalladzi sabbahat lahu

Atau doa yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu 'anhu:

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
Allahumma shoyyiban nafi'an

Dalam kitab al-Muwaththa' malalui sanad yang shahih disebutkan, ketika mendengar petir Rasulullah menghentikan pembicaraan lalu membaca doa ketika hujan angin dan petir:

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

doa mendengar petir latin
Subhanalladzi yusabbihur ro'du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih

"Maha Suci Allah SWT yang petir dan malaikat bertasbih memuji Allah SWT karena rasa takut kepada-Nya"

Dalam Hadist Riwayat Bukhari nomor 1014 disebutkan suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah berdoa supaya hujan turun. Saat doanya dikabulkan, hujan turun dengan derasnya.

Beliau pun kembali memanjatkan doa untuk menjaga supaya hujan tak menjadi penyebab sebuah bencana:

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Baca juga: Doa Pawang Hujan Islam

Suara petir memang bukan merupakan tanda murka dari Allah. Tetapi sebagai manusia sesungguhnya tidak ada apa-apanya di hadapan kebesaran Allah SWT. Saat anda merasa ketakutan karena suara halilintar dan petir yang masih saja silih berganti, panjatkanlah doa ketika mendengar petir ini:

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Subhanalladzi yusabbihur ro'du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih

(Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya)

atau membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ

Allaahumma laa taqtulnaa bighodhobika walaa tuhliknaa bi'adzaabika wa'aafinaa Qoblaa dzaalika

(Wahai Allah, janganlah engkau bunuh kami dengan sebab kemurkaanmu dan janganlah engkau binasakan kami dengan siksamu dan selamatkanlah kami sebelumnya)

Baca juga: Doa Memindahkan Hujan ke Tempat Lain

Memang jika diperhatikan ada banyak sekali versi doa ketika mendengar suara petir yang dianggap shahih. Namun anda tidak perlu khawatir. Perlu diketahui bahwa tidak ada doa yang marfu' (bersumber langsung sanadnya) dari Nabi Muhammad SAW.

Yang ada hanyalah atsar dari sahabat. Dalam fatwa Al-lajnah Ad-Daimah di Saudi dijelaskan,

من عمل بهذا اقتداءً بهذا الصحابي فلا بأس بذلك، ولا نعلم شيئاً ثابتاً فيه مرفوعاً إلى النبي صلى الله عليه وسلم

"Barangsiapa yang mengamalkan dengan mencontoh para Sahabat, maka tidak mengapa. Kami tidak mengetahui sedikitpun hadits yang marfu' (sampai sanadnya) kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam."